Lirik Lagu Homicide - KLANDESTIN | hiphoplib blog

Lirik Lagu Homicide - KLANDESTIN

Homicide Cover
[Morgue Vanguard]
ditengah hidup yang menyerupai rutan yang kehilangan sipir/ 
mengepal jemari hari ini sesulit membongkar jaringan pembunuh Munir/ 
dengan pilihan diantara menjadi tumbal atau martir/ 
kami kembali dengan eskalasi penghakiman hari akhir/ 
dengan syair penantang satir korporat vampir/ 
sejak tafsir NAFTA dan Bush mempeluas petak takdir kutukan/ 
membangun gerakan yang tak semudah merakit molotov oplosan/ 
oposisi kiri-kanan yang terlalu basi menjadi oposan/ 
hitung kembali kawan yang melangitkan kepalan /
bangunkan kawan yang tersisa dan terlelap menenggak lipan/ 
kabarkan setiap lini kehidupan adalah front terdepan/ 
kembali isi amunisi hasrat dan mimpi ke dalam barisan/ 
warisan kesumat yang membutuhkan lebih banyak lagi kanon / 
lebih banyak lagi pembangkangan sipil serupa Porsea Indorayon/ 
serupa Bojong, serupa ribuan titisan/ 
bagi setiap kota yang menolak didominasi mall, penjara, monumen dan nisan/ 
Klandestin, manuver hantu serupa Vietkong/ 
sejak tanah, udara dan air hanya sesajen bagi para cukong/ 
begundal pasar bebas yang mengantri di jalur by-pass/ 
yang bebas merangkai plot dominasi dalam satu pentas / 
dan laknat ini yang kembali menyeruak sejak Nipah dan Haur Koneng/ 
merubah setiap rima dan ritme menjadi awal lonceng kematian bagi IMF, WTO dan World Bank/ 
Dan setiap poin agenda penaklukan koloni yang mereka bonceng
 
Rima pemanggil arwah yang menziarahi pitam// 
Dengan pekat hitamnya langit saat memudarnya harapan// 
Nazar luka puputan, kalam penghabisan// 
Satu bangsa di bawah kontrol korporat, kami langitkan kepalan
 
[Sarkasz]
Lubang hitam kepastian memaksaku mewadal/ 
Bernafas dalam kanal, meradang di dalam banal / 
Kapal yang karam diperosok khayal dan domestifikasi hidup berkawal/ 
Bayangan ku yang berubah menjadi selakangan jadah tersamar/ M
emugar setiap hasrat yang memudar, nafas terakhir di belukar/ 
Ritual dengan ambisi di penghujung bulan kalkulasi bumikan nazar/ 
Fajar kematian berhala, altar bangunan moral dan biji zakar/ 
Hari ini konsumsi hanyalah masturbasi hidup di hapadan pasar/ 
Maka ku rapal rima negasi kosong sehitam aspal/ 
Sekilat anval, berbekal anggur dyonisian berdosis fatal/ 
Di antara tumpukan berangkal artefak lama B-boy berkepal/ 
Kontra-armamen tapal pelontar mortal pembantai portal/ 
Sakramen hidup yang lagi memerlukan afirmasi terdaftar/ 
Simbiosa mutual agenda neoliberal berpagar/ 
Serifikasi halal yang sedangkal menakar semua ikhtiar/ 
Para pembangkang yang terlalu mudah untuk ditangkal/ 
Rima ini bertiwikrama dalam badai horizontal/ 
Tak pernah tertulis pada lontar/ 
terror imaji korporasi pembunuh berantai/ 
Kami jajarkan nama terbantai, kami hitung semua bangkai/ 
dari jejak kemenangan ribuan perang yang tak pernah kami capai/ 
Untuk memaksa neraka keluar barak dan kawanan anjing/
Yang bermufakat dengan pangkat, patriotisme dan arak/ 
Disaat dinding keterasingan hasrat menjadi kota terlarang/
Kami tak meminta Valhala, kami jadikan surga kalian rampasan perang

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel