Lirik Lagu Homicide - KLANDESTIN
March 27, 2016
![]() |
Homicide Cover |
[Morgue Vanguard]
ditengah hidup yang menyerupai rutan yang kehilangan sipir/
mengepal jemari hari ini sesulit membongkar jaringan pembunuh Munir/
dengan pilihan diantara menjadi tumbal atau martir/
kami kembali dengan eskalasi penghakiman hari akhir/
dengan syair penantang satir korporat vampir/
sejak tafsir NAFTA dan Bush mempeluas petak takdir kutukan/
membangun gerakan yang tak semudah merakit molotov oplosan/
oposisi kiri-kanan yang terlalu basi menjadi oposan/
hitung kembali kawan yang melangitkan kepalan /
bangunkan kawan yang tersisa dan terlelap menenggak lipan/
kabarkan setiap lini kehidupan adalah front terdepan/
kembali isi amunisi hasrat dan mimpi ke dalam barisan/
warisan kesumat yang membutuhkan lebih banyak lagi kanon /
lebih banyak lagi pembangkangan sipil serupa Porsea Indorayon/
serupa Bojong, serupa ribuan titisan/
bagi setiap kota yang menolak didominasi mall, penjara, monumen dan nisan/
Klandestin, manuver hantu serupa Vietkong/
sejak tanah, udara dan air hanya sesajen bagi para cukong/
begundal pasar bebas yang mengantri di jalur by-pass/
yang bebas merangkai plot dominasi dalam satu pentas /
dan laknat ini yang kembali menyeruak sejak Nipah dan Haur Koneng/
merubah setiap rima dan ritme menjadi awal lonceng kematian bagi IMF, WTO dan World Bank/
Dan setiap poin agenda penaklukan koloni yang mereka bonceng
Rima pemanggil arwah yang menziarahi pitam//
Dengan pekat hitamnya langit saat memudarnya harapan//
Nazar luka puputan, kalam penghabisan//
Satu bangsa di bawah kontrol korporat, kami langitkan kepalan
[Sarkasz]
Lubang hitam kepastian memaksaku mewadal/
Bernafas dalam kanal, meradang di dalam banal /
Kapal yang karam diperosok khayal dan domestifikasi hidup berkawal/
Bayangan ku yang berubah menjadi selakangan jadah tersamar/ M
emugar setiap hasrat yang memudar, nafas terakhir di belukar/
Ritual dengan ambisi di penghujung bulan kalkulasi bumikan nazar/
Fajar kematian berhala, altar bangunan moral dan biji zakar/
Hari ini konsumsi hanyalah masturbasi hidup di hapadan pasar/
Maka ku rapal rima negasi kosong sehitam aspal/
Sekilat anval, berbekal anggur dyonisian berdosis fatal/
Di antara tumpukan berangkal artefak lama B-boy berkepal/
Kontra-armamen tapal pelontar mortal pembantai portal/
Sakramen hidup yang lagi memerlukan afirmasi terdaftar/
Simbiosa mutual agenda neoliberal berpagar/
Serifikasi halal yang sedangkal menakar semua ikhtiar/
Para pembangkang yang terlalu mudah untuk ditangkal/
Rima ini bertiwikrama dalam badai horizontal/
Tak pernah tertulis pada lontar/
terror imaji korporasi pembunuh berantai/
Kami jajarkan nama terbantai, kami hitung semua bangkai/
dari jejak kemenangan ribuan perang yang tak pernah kami capai/
Untuk memaksa neraka keluar barak dan kawanan anjing/
Yang bermufakat dengan pangkat, patriotisme dan arak/
Disaat dinding keterasingan hasrat menjadi kota terlarang/
Kami tak meminta Valhala, kami jadikan surga kalian rampasan perang