Lirik Lagu Homicide - Megatukad
March 27, 2016
![]() |
Homicide Cover |
menjaga nyala api hasrat ditengah rawa
mengasah mata belati penasbihan petaka
bagi kuasa yang mengendalikan parlemen dan penjara
menyambut petang berhala, kutunjukkan kau gejala
didepan pintu McDonalds dan gerbang Kodam berkepala
macan Siliwangi yang dipenggal ribuan terdakwa
air sumur berbusa, langit sehitam jelaga
udara bertaring memaksa rima ini berbisa
dan kau iman yang menghamba pada keabadian pusara
rahim samsara yang terjaga pasca bencana
pasca iman disilaukan kilatan C-4 dan surga
dan pasca jaring warasku yang mulai menyaingi utopia/
semustahil berharap dunia pasca 9-11 tanpa tentara
tanpa Antara kukabarkan perihal neraka
perihal sodom-gommorah, gurah dan semua barisan berhala
yang kau pijak kau jadikan jalur sumber pahala
dan kau tebus semua surga dengan bangkai para pendosa
rima serupa sangkala prosa penolak bala
hiphop hulu waktu dengan pekat sehitam bendera
bukan lagi perkara bukan lagi masalah jika
ribuan mimpi, satu barisan rubuhkan menara
bentangan kalam serupa bara, satuan rima penolak bala
kepalan langitan gantang bencana, seharam jadah penagih nyawa
Homicide kembali pada bentangan kalam serupa martil
prosa ababil, ziarah kesumat demolisi kastil
Serupa menarik tentara dari Freeport, rima ini mustahil
kalian kubur bersama sejarah di pemakaman terusir
negasi yang berdiri kala Valhala tak berpinggir
demokrasi dagelan boneka tirani mesin kasir
koalisi kobil, yang meminta setoran parkir
serupa darah dan satir dan pengabdian tanpa akhir
rima kontra takdir, cetakbiru korporat vampir
tata dunia baru memaksa rima ini bertitik nadir
konspirasi tanpa akhir dan arwah pembangkang sipil
antidote keterasingan dalam kepakan sayap martir
serupa lobi parlemen menggiring para musafir
ke padang kepatuhan ujung laras para marinir
nazarkan hidup tanpa sipir dan ujung harap yang lahir
demi surga dan janji para pahlawan usang yang tak pernah hadir
armamen imaji dalam magasin barisan sabil
hunusan trakhir, pelumatan manual para kusir
harapan yang menolak saji hamba dimuka takdir
bersama para sodagar menyusun jutaan dominasi tafsir
rima serupa sangkala prosa penolak bala
hiphop hulu waktu dengan pekat sehitam bendera
bukan lagi perkara bukan lagi masalah jika
ribuan mimpi, satu barisan rubuhkan menara